Rabu, 27 April 2011

Masih...

Hello. Pagi ini langit cerah sekali. keliling sekitar rumah kita nampaknya tidak terlalu buruk. mungkin aku terlalu berharap bisa bertemu ibu untuk sekedar menyapanya dan melihat senyum indah dari keponakanmu, al.
Mba, aku kangen! kenapa Tuhan tidak menjadikan darah kita satu? Terlalu sulit bila harus jauh dari keluargamu. 

Seperti hari-hari sebelumnya tak seorangpun nampak dari balik jendela rumah. Apa kau belum bangun? sepertinya hanya pura-pura tidak mengenaliku. KENAPA?


Aku senang belakangan ini kau tampak berbeda. kau tau, aku tidak bisa berhenti mengangkat pipi ini sejak pertemuan terakhir kita. Tuhan mengabulkan doaku dalam waktu yang begitu cepat. aku tidak tau ini perasaan apa tapi aku senang kita berteman.  

Pesan singkat kemarin juga takkan ku lupa. Sebenarnya aku hanya berpura-pura. aku sudah tau nama akunmu di jejaring sosial itu. AKU SUDAH TAU. Tapi aku sengaja bertanya untuk mengulur waktu bicara kita. ya meskipun hanya lewat pesan singkat.


Hey! Aku rindu suara sepeda motormu. aku ingat terakhir kita menaikinya bersama saat pulang sekolah dengan hujan yang tidak terlalu deras. Dan kau mengantarku sampai depan rumah. Terlalu munafik jika aku bilang kau hanya masa lalu. Karena pada kenyataannya tak ada yang berubah dari diriku. Kita memang tidak bisa bersama lagi, tapi kenangan ini selalu ada. Disini, dalam hati ini :)


Aku sudah tidak menangis lagi. Setiap ada hal yang membuat dada ini sesak aku selalu mengingat kata-katamu dan kembali tersenyum.


TERIMA KASIH YA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar